Di balik segala upaya untuk menjaga kebersihan hotel, pada kenyataannya tata cara pembersihan, jadwal, dan penilaian pegawai tentang kebersihan berbeda-beda dari satu hotel ke hotel lain.
Jadi, jangan heran kalau ada hotel yang tampaknya bersih, tapi ternyata menyembunyikan banyak bakteri di beberapa tempat atau benda dalam kamar hotel, entah pada seprei atau pada perangkat kendali jauh.
Bayangkanlah jika sebuah hotel dengan 1.000 kamar yang setengah tamunya baru keluar pada siang hari dan tamu-tamu baru masuk pada pukul 15.00 sore. Hanya ada segelintir pegawai untuk membersihkan sekitar 500 kamar dalam waktu 3 jam.
Kita tidak bsa menunjuk secara pasti kenapa ada praktik kebersihan yang tidak selayaknya pada beberapa hotel. Tapi ada sejumlah dugaan, misalnya karena gaji pegawai kebersihan bukanlah yang terbaik. Pembersih yang diupah untuk membersihkan kamar biasanya bergaji sekedarnya dan seringkali tidak mendapat tip. Dengan demikian, hal ini memberi insentif yang lemah baginya untuk bekerja lebih guna memastikan kamarnya 100 persen bersih dan sehat.
Kalau begitu, jangan heran bahwa bakteri ada di hampir semua permukaan. Terlebih lagi, pegawai hotelnya mungkin kurang terlatih tentang cara sanitasi, atau memang tidak peduli akan bahayanya sekiranya ia mengambil jalan pintas.
Yang paling sering jorok adalah cangkir dan gelas, perangkat kendali jauh (remote control), saklar lampu, tuas-tuas kamar mandi, dan bahkan ranjang. Debu, jamur, dan kuman bukan hanya tersembunyi dalam celah gelap tak terlihat seperti pendingin udara, tapi juga di tempat terbuka.
Berikut lokasi dan benda yang patut diwaspadai di dalam kamar hotel:
1. Gelas dan mug
Gelas yang tampak berkilau dekat wastafel kemungkinan besar sudah ada sana untuk waktu yang cukup lama. Diduga, mug dan gelas merupakan yang paling kotor dan berbahaya di dalam kamar. Kenapa?
Seperti terbukti dari beberapa kali pengintaian menggunakan kamera tersembunyi, gelas sering kali dibersihkan dalam wastafel tanpa menggunakan sabun. Gelas lalu dikeringkan dengan handuk dan ditaruh kembali dengan berhiaskan tutup gelas yang indah. Sepertinya telah dibersihkan, ternyata belum. Bisa lebih buruk dari itu. Ternyata handuk yang digunakan untuk melap gelas sama dengan handuk yang dipakai untuk permukaan kering seperti dudukan toilet.
Sejumlah penelitian menyebutkan adanya praktik lazim di hotel untuk membersihkan gelas menggunakan zat kimia seperti pembersih jendela atau membersihkannya menggunakan sarung tangan yang barusan dipakai membersihkan toilet.
2. Bak Mandi
Ada saja orang yang menolak mandi di hotel. Apa alasannya? Ini faktanya, ada ratusan, bahkan ribuan, orang yang pernah mandi di dalam bak yang sama.
Tapi yang lebih menyeramkan adalah kemungkinan bak itu dibersihkan menggunakan bahan kimia beracun dan hanya sekedar diseka sesudahnya. Atau, lebih buruk lagi, seperti nasib gelas tadi, yang dibersihkan menggunakan handuk yang dipakai untuk toilet.
Beberapa permukaan lain yang tentu saja wajib bersih adalah countertop dan gagang wastafel, walaupun dalam kenyataannya tempat-tempat itu juga memiliki risiko tinggi keberadaan bakteri dan patogen, karena terjadinya pencemaran silang oleh penggunaan handuk yang sama untuk semua proses pembersihan.
3. Seprei
Kita membayangkan bahwa ranjang merupakan suatu tempat aman dalam kamar hotel. Kita meluangkan paling banyak waktu kita di antara selimut sambil meringkuk di sebelah bantal.
Beberapa hotel memang mengganti pernak pernik ranjang secara sering, ternyata bantal, selimut, dan pelapis ranjang tidak diganti.
Bahkan, terkuak jadwal pembersihan yang hanya mensyaratkan seprei, selimut, dan pelapis ranjang hanya dibersihkan setiap 3 bulan. Rekaman video tersembunyi memergoki seorang pegawai yang sekedar menepuk-nepuk bantal, tapi tidak mengganti lapisan luarnya.
Parah sekali, karena mata, mulut, dan hidung kita bersentuhan langsung dengan bantal sehingga kita terpapar pada kuman, penyakit, atau apapun yang ditinggalkan orang sebelum kita. Kedinginan di waktu malam dan mengambil selimut tambahan? Selimut itupun jarang diganti.
Penyidikan menggunakan kamera tersembunyi, mata telanjang, dan lampu UV menyingkap sejumlah hal menjijikkan di bawah seprei, misalnya potongan kuku, rambut, bantal belum diganti, dan sejumlah tetesan cairan tak dikenal -- walaupun terlihat bersih.
Uji patogen pada suatu penelitian terkini mendapati bahwa remote control merupakan tempat berkembang biaknya ribuan bakteri semisal E. coli (biasa ada pada tinja), staph, dan MSRA yang gampang menular serta mematikan.
Penelitian juga menemukan bahwa banyak tempat yang kerap disentuh seperti saklar lampu, telepon, dan gagang kamar mandi ternyata jarang dibersihkan sehingga menjadi tempat mangkalnya patogen.
Menginap di The Castilla
Namun demikian, Anda tidak perlu khawatir apabila menginap harian di Rumah Kost Dekat ITB The Castilla. Ketika Anda masuk kamar kami, kami memastikan seluruh seprei, bed cover, sarung bantal, dan guling diganti baru. Demikian pula kamar mandi kami bersihkan.
Jumlah kamar untuk disewa harian di The Castilla tidak banyak. Hanya sekitar 10 kamar, sementara ada empat orang karyawan yang bergiliran menjaga kebersihan.
Perangkat dapur? Selalu bersih. Piring, gelas, selalu dalam keadaan bersih. Sabun cuci perabot makan selalu kami sediakan. Bahkan, busa pencuci perabot makan, kami ganti seminggu sekali.
Jadi, jangan heran kalau ada hotel yang tampaknya bersih, tapi ternyata menyembunyikan banyak bakteri di beberapa tempat atau benda dalam kamar hotel, entah pada seprei atau pada perangkat kendali jauh.
Bayangkanlah jika sebuah hotel dengan 1.000 kamar yang setengah tamunya baru keluar pada siang hari dan tamu-tamu baru masuk pada pukul 15.00 sore. Hanya ada segelintir pegawai untuk membersihkan sekitar 500 kamar dalam waktu 3 jam.
Kita tidak bsa menunjuk secara pasti kenapa ada praktik kebersihan yang tidak selayaknya pada beberapa hotel. Tapi ada sejumlah dugaan, misalnya karena gaji pegawai kebersihan bukanlah yang terbaik. Pembersih yang diupah untuk membersihkan kamar biasanya bergaji sekedarnya dan seringkali tidak mendapat tip. Dengan demikian, hal ini memberi insentif yang lemah baginya untuk bekerja lebih guna memastikan kamarnya 100 persen bersih dan sehat.
Kalau begitu, jangan heran bahwa bakteri ada di hampir semua permukaan. Terlebih lagi, pegawai hotelnya mungkin kurang terlatih tentang cara sanitasi, atau memang tidak peduli akan bahayanya sekiranya ia mengambil jalan pintas.
Yang paling sering jorok adalah cangkir dan gelas, perangkat kendali jauh (remote control), saklar lampu, tuas-tuas kamar mandi, dan bahkan ranjang. Debu, jamur, dan kuman bukan hanya tersembunyi dalam celah gelap tak terlihat seperti pendingin udara, tapi juga di tempat terbuka.
Berikut lokasi dan benda yang patut diwaspadai di dalam kamar hotel:
1. Gelas dan mug
Gelas yang tampak berkilau dekat wastafel kemungkinan besar sudah ada sana untuk waktu yang cukup lama. Diduga, mug dan gelas merupakan yang paling kotor dan berbahaya di dalam kamar. Kenapa?
Seperti terbukti dari beberapa kali pengintaian menggunakan kamera tersembunyi, gelas sering kali dibersihkan dalam wastafel tanpa menggunakan sabun. Gelas lalu dikeringkan dengan handuk dan ditaruh kembali dengan berhiaskan tutup gelas yang indah. Sepertinya telah dibersihkan, ternyata belum. Bisa lebih buruk dari itu. Ternyata handuk yang digunakan untuk melap gelas sama dengan handuk yang dipakai untuk permukaan kering seperti dudukan toilet.
Sejumlah penelitian menyebutkan adanya praktik lazim di hotel untuk membersihkan gelas menggunakan zat kimia seperti pembersih jendela atau membersihkannya menggunakan sarung tangan yang barusan dipakai membersihkan toilet.
2. Bak Mandi
Ada saja orang yang menolak mandi di hotel. Apa alasannya? Ini faktanya, ada ratusan, bahkan ribuan, orang yang pernah mandi di dalam bak yang sama.
Tapi yang lebih menyeramkan adalah kemungkinan bak itu dibersihkan menggunakan bahan kimia beracun dan hanya sekedar diseka sesudahnya. Atau, lebih buruk lagi, seperti nasib gelas tadi, yang dibersihkan menggunakan handuk yang dipakai untuk toilet.
Beberapa permukaan lain yang tentu saja wajib bersih adalah countertop dan gagang wastafel, walaupun dalam kenyataannya tempat-tempat itu juga memiliki risiko tinggi keberadaan bakteri dan patogen, karena terjadinya pencemaran silang oleh penggunaan handuk yang sama untuk semua proses pembersihan.
3. Seprei
Kita membayangkan bahwa ranjang merupakan suatu tempat aman dalam kamar hotel. Kita meluangkan paling banyak waktu kita di antara selimut sambil meringkuk di sebelah bantal.
Beberapa hotel memang mengganti pernak pernik ranjang secara sering, ternyata bantal, selimut, dan pelapis ranjang tidak diganti.
Bahkan, terkuak jadwal pembersihan yang hanya mensyaratkan seprei, selimut, dan pelapis ranjang hanya dibersihkan setiap 3 bulan. Rekaman video tersembunyi memergoki seorang pegawai yang sekedar menepuk-nepuk bantal, tapi tidak mengganti lapisan luarnya.
Parah sekali, karena mata, mulut, dan hidung kita bersentuhan langsung dengan bantal sehingga kita terpapar pada kuman, penyakit, atau apapun yang ditinggalkan orang sebelum kita. Kedinginan di waktu malam dan mengambil selimut tambahan? Selimut itupun jarang diganti.
Penyidikan menggunakan kamera tersembunyi, mata telanjang, dan lampu UV menyingkap sejumlah hal menjijikkan di bawah seprei, misalnya potongan kuku, rambut, bantal belum diganti, dan sejumlah tetesan cairan tak dikenal -- walaupun terlihat bersih.
Uji patogen pada suatu penelitian terkini mendapati bahwa remote control merupakan tempat berkembang biaknya ribuan bakteri semisal E. coli (biasa ada pada tinja), staph, dan MSRA yang gampang menular serta mematikan.
Penelitian juga menemukan bahwa banyak tempat yang kerap disentuh seperti saklar lampu, telepon, dan gagang kamar mandi ternyata jarang dibersihkan sehingga menjadi tempat mangkalnya patogen.
Menginap di The Castilla
Namun demikian, Anda tidak perlu khawatir apabila menginap harian di Rumah Kost Dekat ITB The Castilla. Ketika Anda masuk kamar kami, kami memastikan seluruh seprei, bed cover, sarung bantal, dan guling diganti baru. Demikian pula kamar mandi kami bersihkan.
Jumlah kamar untuk disewa harian di The Castilla tidak banyak. Hanya sekitar 10 kamar, sementara ada empat orang karyawan yang bergiliran menjaga kebersihan.
Perangkat dapur? Selalu bersih. Piring, gelas, selalu dalam keadaan bersih. Sabun cuci perabot makan selalu kami sediakan. Bahkan, busa pencuci perabot makan, kami ganti seminggu sekali.